-->

Bangkai Bajaj Merah Di Kemayoran


Saya pernah posting mengenai sebab kenapa bajaj merah atau si bajaj bajuri harus di ganti
Baca : Bajaj Biru Berbahan Bakar Gas, Pengganti Bajaj Merah.

Namun tahukah kalian gimana nasib bajaj-bajaj merah tersebut sekarang?

Saya tidak sengaja mendapati bangkai-bangkai bajaj merah saat melintasi daerah kemayoran, bangkai bajaj ini berada tepat di kolong tol yang ke arah ancol di jalan benyamin syueb dari arah haji ung.

Saya sudah sering wara-wiri di jalan ini namun keberadaan mereka tampak saat saya melintas agak pelan dan nengok ke arah kiri.  woooww... bangkai bajaj teriak saya dalam hati.

Memang suda lama saya tidak melihat bajaj ini di jalanan dan saat melihatnya teronggok disana saya seperti mendapat harta karun. dan ada sedikit nostalgia.


Bangkai bajaj itu terletak di sini

Kalau kamu melewati jalan Benyamin Syueb ke arah Ancol akan mendapati pintu gerbang Tol Kemayoran ini, nah bangkai-bangkai bajaj itu tepat di kolongnya setelah pintu gerbang Tol, berada di sebelah kiri jalan kalau dari posisi ini.


Kondisi bajaj yang dulu menjadi ikon Ibukota ini sangat memprihatinkan, mungkin kondisinya sudah rusak parah sekali sehingga semua bajaj ini hanya di letakkan begitu saja tanpa di tutupi apapun.

Entah saya tidak mengerti padahal bajaj ini bisa ditukar dengan bajaj biru, atau mungkin saja pemilik bajaj tersebut sedang tidak mempunyai dana untuk untuk menukarnya dan membeli bajaj biru yang berbahan bakar gas dan ramah lingkungan.


Alat transportasi yang bermesin 2 Tak ini memang sudah tidak bisa di temui lagi melintas di jalan-jalan ibukota, karena memang sudah di larang beroperasi.

Namun sensasi naik bajaj ini tidak tergantikan oleh bajaj biru yang lebih halus suaranya, sebab bajaj merah yang knalpotnya ngebul karena bermesin 2 tak ini, selain bersuara keras juga getaran mesinnya terasa sekali saat kita menaikinya.

Tapi semua memang ada masanya dan masa bagi bajaj merah ini telah usai, Namun bagi saya si bajaj bajuri ini tetap merupakan Sang Legenda.   Yess...  Legend


LihatTutupKomentar